Suhu harian di Arab Saudi itu 40 derajat celcius. Pada saat-saat tertentu, jika terjadi cuaca ekstrim, maka suhunya bisa naik sampai 50 derajat lebih. Kebayang nggak tuh panasnya?
Di Indonesia saja, suhu paling tinggi mungkin hanya berkisar antara 30-35 derajat celcius saja. Itu udah bikin saya kepanasan dan sering haus. Belum lagi keringat yang terus mengucur, sehingga sedikit-sedikit ngidupin kipas angin kalau lagi di rumah.
Gimana dengan mereka yang hendak melakukan ibadah di Tanah Suci, ya? Baik itu ibadah haji maupun ibadah umroh. Sudah pasti, soal suhu ini akan jadi tantangan terberat bagi mereka.
Pasalnya, kondisi panas itu bisa bikin kita dehidradi parah, loh. Kalau nggak ditangani dengan baik bisa berefek parah. Bahkan katanya nih, dehidrasi yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit heart stroke pada akhirnya, hmmm.
Terus gimana dong? Tentunya para jemaah haji atau Jemaah umroh harus tahu cara mencegah dehidrasi saat di Tanah Suci, yaitu di Makkah maupun di Madinah.
Cara Mencegah Dehidrasi di Tanah Suci
Dehidrasi itu terjadi karena tubuh kekurangan cairan. Akibat cairan yang keluar dari dalam tubuh lebih banyak dibandingkan cairan yang masuk.
Hal ini salah satunya bisa terjadi karena cuaca panas. Di mana cuaca panas cenderung membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Apalagi kalau cuaca panasnya ekstrim.
Bagi para jemaah haji dan jemaah umroh asal Indonesia tentunya harus melakukan banyak persiapan dong kalau begitu. Sebab, Arab Saudi adalah negara yang suhunya jauh lebih panas dibandingkan dengan Indonesia.
Berikut 7 cara mencegah dehidrasi saat di Tanah Suci yang bisa dilakukan! Biasanya hal ini juga akan disampaikan oleh pihak travel umroh atau travel haji.
#1 Rutin Konsumsi Air Putih, Jangan Tunggu Haus
Karena kunci utama dari dehidrasi adalah kekurangan cairan. Maka saat di Tanah Suci jemaah haji atau umroh harus rutin mengonsumsi air putih.
Minumlah air putih sesering mungkin. Pokoknya jangan tunggu haus baru minum. Selama di Tanah Suci upayakan minum 4 liter air lebih dalam sehari.
#2 Membawa Botol Minum Berisi Air Putih Ke Mana Pun Pergi
Selalu membawa botol minum selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci itu hukumnya wajib, ya. Tapi ingat, botolnya juga harus selalu terisi.
Saat berada di Masjidil Haram, upayakan bekal air putih jangan diminum dulu. Lebih baik minum air zam-zam yang tersedia di masjid tersebut.
#3 Menyemprot Bagian Kulit yang Terkena Paparan Sinar Matahari Langsung
Saat beraktifitas di luar ruangan, semprot bagian-bagian tubuh yang terpapar oleh sinar matahari langsung seperti tangan dan wajah. Kapan menyemprotnya? Kalau bisa setiap 30 menit sekali.
Aktivitas ini tujuannya untuk menjaga agar kulit tangan dan wajah selalu dalam kondisi lembab. Apa pengaruhnya pada dehidrasi?
#4 Menggunakan Pelindung Tubuh Tambahan
Pakaian biasa saja, maksudnya pakaian sehari-hari selama di Tanah Suci, nggak cukup untuk melindungi tubuh dari terik matahari. Karena itu diperlukan pelindung tubuh lainnya. Contohnya topi, kacamata hitam, kaos kaki, maupun sarung tangun.
Tapi perlu diingat, kaos kaki dan sarung tangan harus berbahan yang dapat menyerap keringat. Begitu juga dengan pakaian, ya.
#5 Mengonsumsi Minuman Berelektrolit
Saat dehidrasi, sebenarnya yang keluar dari tubuh bukan cuma cairan tubuh saja yang biasanya ditandai dengan keluarnya keringat. Bersama dengan keringat tersebut, berbagai mineral dalam tubuh juga ikut terbuang.
Makanya, selain rajin mengonsumsi air putih. Setelah melakukan ibadah seharian atau aktivitas di luar penginapan. Jemaah baiknya mengonsumsi minuman elektrolit. Kenapa? Karena minuman elektrolit dilengkapi dengan mineral seperti natrium, magnesium, dan magnesium.
Tentu banyak merk minuman elektrolit yang bisa dibeli secara bebas. Kalaupun nggak bisa membeli bisa dengan cara mencampurkan oralit ke dalam 600 ml air putih
#6 Menghindari Aktifitas Selain Ibadah secara Berlebihan
Supaya cairan dalam tubuh nggak terbuang percuma. Para jemaah haji atau umroh harus pintar-pintar menyimpan tenaga. Pokoknya hindari beraktifitas di luar ruangan kecuali untuk keperluan ibadah.
Mau belanja oleh-oleh, ya boleh saja. Hanya saja harus benar-benar dibatasi, jangan sampai belanjanya kebablasan.
#7 Menjaga Pola Makan, Konsumsi Makanan Sehat dan Hindari Makanan Berminyak
6 cara mencegah dehidrasi saat di Tanah Suci yang sudah saya sebutkan sebelumnya nggak bakalan ada fungsinya jika nggak ditopang dengan pola makan sehat.
Karena itu, selama di Tanah Suci, konsumsilah makanan yang sehat. Hindari makanan pedas dan makanan berminyak seperti nasi goreng ayam.
Bisa pergi ke Tanah Suci adalah keberkahan bagi umat Islam. Sebab di sana umat Islam bisa melaksanakan ibadah umroh ataupun haji. Namun, suhu tinggi di sana menjadi tantangan sendiri bagi para jemaah karena rentan menyebabkan dehidrasi.
Supaya dehidrasi tersebut nggak menggangu ibadah, maka harus dicegah. Untuk caranya sudah saya jelaskan di atas ya!
Satu pemikiran pada “7 Cara Mencegah Dehidrasi di Tanah Suci: Tubuh Fit, Ibadah Lancar”