Jadi cewek tu katanya kudu cantik. Eits, ini bukan hanya cantik rupa ya. Tapi cantik hati dan perilaku juga. Bahkan, kita juga harus cantik dalam hal finansial lho.
“Ah elah. Kita kan cewek. Kodratnya dinafkahin. Biarlah finansial jadi urusan para kaum adam. Pasangan kita gitu.”
Iya kalau yang sudah punya pasangan. Nah kalau belum punya pasangan. Jomblowati gitu. Masa iya, kita bakal minta mulu sama orang tua. Nggak malu?
Cara Mudah Mengatur Rencana Keuangan
Kebetulan banget, aku sempat mengikuti webinar keuangan yang dibawakan oleh Mbak Muty Djuhari – Financial Trainer dari QM Financial. Darinya aku mendapatkan banyak insight mengenai bagaimana kita harus mengelola finasial yang baik.
Semuanya akan kubagikan kepada Sobat Cantik melalui artikel ini. Biar nggak hanya rupa kita yang cantik. Tapi keuangan kita juga nggak kalah menawan. Hingga, kita bisa membeli apapun yang kita inginkan tanpa perlu merasa kesulitan.
Jadi, cara mengatur rencana keuangan adalah sebagai berikut:
#1 Catat Penghasilan dan Pengeluaran
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencatat semua transaksi. Mau itu penghasilan rutin bulanan atau fee hasil kerja sampingan. Begitu juga halnya dengan transaksi pengeluaran. Semua harus tercatat bahkan sampai yang nominalnya paling kecil, seperti biaya parkir sekali pun.
Setelah itu, kita bagi semua pengeluaran tadi menjadi beberapa kategori pengeluaran. Bebas mau berapa kategori, yang penting sesuai dengan gaya hidup kita. Umumnya, kategori pengeluarannya terdiri dari:
- Cicilan bulanan atau hutang.
- Kebutuhan bulanan, seperti makan, keperluan toiletries, token listrik, tagihan internet, PDAM dan lain sebagainya.
- Menabung dan investasi.
- Pos social, seperti donasi, kado dan lain-lain.
- Keperluan hiburan diri, misal hangout, shopping dan sekedar ngopi cantik di kafe.
Kenapa sih Kita Harus Mencatat Semua Transaksi?
Sampai kapan kita harus mencatat keuangan? Duh, kadang tu suka lupa buat nyatet-nyatetin pengeluaran lho.
Yah, sebenarnya kita bisa bebas mencatat semua transaksi dimana saja. Apalagi saat ini teknologi udah canggih. Banyak lho aplikasi-aplikasi pencatat keuangan yang bisa membantu kita. Bahkan, kita bisa menginstalnya di ponsel.
Minimal sih kita bisa mencatat transaksi selama satu bulan. Atau sampai tiga bulan deh kalau misalkan kita betah. Begitu tahu apa manfaatnya, kita pasti nggak akan merasa keberatan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai habit.
Karena, kita bisa mengetahui pola pendapatan dan pengeluaran kita melalui apa yang sudah kita catat. Darimana saja pemasukan kita? Berapa besaran pengeluaran kita setiap bulannya?
Nah, kalau misalkan sampai kejadian ada besar pasak daripada tiang, kita bisa mengatur ulang keuangan tuh. Misal, kita bisa menemukan peluang sumber pendapatan lain. Atau mengurangi pengeluaran yang sekiranya nggak benar-benar penting.
#2 Cek Kesehatan Keuangan
Sehat dan cantik itu adalah paket yang pas banget. Kalau kulit kita sehat, maka otomatis kita akan terlihat cantik. Begitu juga dengan urusan keuangan lho, Sobat Cantik.
Keuangan sehat tentu memiliki nilai standart sebagai pembanding. Menurut mbak Muty nih, ada tiga parameter untuk mengetahui kesehatan finansial kita, diantaranya:
- Ratio utang maksimal 30% dari penghasilan kita.
- Perbandingan besaran nominal yang bisa kita tabung (rasio menabung) minimal 10% dari penghasilan kita.
- Rasio likuiditas atau jangka waktu kita bisa bertahan selama nggak memiliki penghasilan minimal empat kali dari pengeluaran bulanan.
Lalu Gimana Kalau Ternyata Finansial Kita Nggak Sehat?
Misal nih, ternyata gaya hidup kita amburadul, suka foya-foya, checkout sana-sini sampai bikin utang atau cicilan kita lebih dari 30% dari penghasilan. Dih amit-amit ya.
Tapi, kalau ini beneran kejadian, maka kita bisa mencari peluang penghasilan tambahan. Itu pasti. Atau lebih mudahnya, kita minta restrukturisasi utang kepada pemberi pinjaman. Agar cicilan kita menjadi lebih ringan.
Sedangkan kalau ratio menabung dan likuiditas yang kurang dari batas minimal mah gampang saja. Kita bisa mencari peluang sumber penghasilan tambahan atau mengurangi pengeluaran. Yah, hal-hal yang nggak terlalu penting mah diskip gitu deh.
#3 Susun Alokasi Anggaran untuk Mengatur Rencana Keuangan yang Lebih Baik
Setelah kita mendapatkan semua penghasilan dan besaran nominal pengeluaran setiap bulan, maka kita bisa menyusun alokasi anggaran. Caranya, kita bagi-bagi dah tu penghasilan kita ke pos-pos pengeluarannya.
Pos pengeluaran ini menyesuaikan dengan pembagian kategori pengeluaran tadi ya. Tentu setiap orang akan memiliki gaya hidup dan aturan keuangan yang berbeda. Tapi, biasanya besaran alokasi anggarannya sebagai berikut:
- Cicilan atau utang sebesar 30% dari penghasilan. Kalau bisa berkurang sih akan lebih bagus. Kita bisa alokasikan lebihnya ke kategori menabung atau investasi.
- Biaya hidup yang besarnya tergantung gaya hidup kita. Biasanya sebesar 40-60%.
- Menabung atau investasi minimal 10%. Kalau bisa lebih besar lagi akan semakin baik. Tabungan atau investasi kita akan semakin banyak dan tujuan finansial kita akan semakin cepat tercapai.
- Pos sosial bergantung dari keyakinan kita ya. Besarannya bisa 2,5-10%. Yah, namanya saja kita sebagai makhluk sosial, tentu akan lebih baik jika kita bisa berbagi dengan sesama kan.
- Pos gaya hidup atau hiburan. Kita bisa mengalokasikan dana untuk reward diri setelah sebulan bekerja sebesar maksimal 20%.
#4 Tetapkan Tujuan Finansial
Ini nih goal akhirnya mengapa kita harus mengetahui bagaimana cara mengatur rencana keuangan yang baik. Kita bisa mencapai tujuan finansial. Tapi, bagaimana mencapai tujuan ini?
Begini lho, Sobat Cantik. Kita bisa mendaftar semua hal yang kita inginkan. Lalu membuat breakdown dari daftar tersebut untuk bisa menjawab tiga pertanyaan besar, diantaranya:
- Apa sih yang ingin kita capai?
- Berapa nominal yang dibutuhkan untuk mencapainya?
- Kapan kita ingin mencapainya?
Dari sini, kita bisa menentukan berapa yang harus kita simpan setiap bulannya. Agar saat waktu yang ditentukan, dananya bisa terkumpul sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Kita bisa menyimpannya pada produk yang bisa melakukan auto debet setiap bulannya agar lebih disiplin, seperti Jenius atau Aplikasi blu by BCA Digital.
#5 Persiapkan Dana Darurat juga Termasuk Bagian dari Cara Mengelola Rencana Keuangan
Hal yang nggak kalah penting adalah dana darurat. Kita nggak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin saja, kita membutuhkan dana di luar dari semua catatan keuangan. Sehingga, kita bisa menggunakan dana darurat.
Memang Berapa Besaran Dana Darurat yang Dibutuhkan?
Jumlah nominal yang dibutuhkan untuk dana darurat bervariasi sesuai dengan status dong, misal:
- Saat kita masih lajang kita hanya perlu dana darurat sebesar empat kali pengeluaran bulanan.
- Ketika kita sudah menikah, maka kebutuhan dana darurat pun meningkat yaitu sebesar enam kali pengeluaran bulanan.
- Menikah dan memiliki satu orang anak membutuhkan dana darurat sebesar sembilan kali pengeluaran bulanan.
- Ketika sudah memiliki dua orang anak, maka dana darurat yang dibutuhkan adalah 12 kali pengeluaran bulanan.
Terus Kita Harus Mengumpulkannya Sekaligus Begitu?
Ya nggak dong. Kita bisa mengumpulkannya sedikit demi sedikit. Kan nggak setiap bulan juga kita membutuhkan dana darurat.
Cuma karena kita nggak tahu kapan akan membutuhkannya maka sebaiknya kita menyimpannya pada produk yang mudah diakses, gampang pencairannya dan memiliki resiko yang rendah. Contohnya tabungan dan deposito.
Mengatur Rencana Keuangan, Agar Finansial Semakin Cantik ya!
Bagaimana, Sobat Cantik? Mudah kan mengatur rencana keuangan. Kita perlu tahu hal ini sejak masih muda dan jomblo lho. Agar saat menjadi manager keuangan dalam rumah tangga nggak kagok lagi.
Kita sudah terbiasa mencatat semua transaksi juga menentukan pola finansial. Kita terbiasa mengecek kesehatan keuangan, menyusun alokasi anggaran dan menetapkan tujuan keuangan. Bahkan kita memahami betapa pentingnya menyiapkan dana darurat.
Sehingga, urusan keuangan keluarga selalu aman terkendali. Kita jadi semakin disayang suami. Eciyeh, nulis beginian saja aku bisa-bisanya merasa baper lho, Gaes. Hehehehe….
Penting banget untuk mencatat setiap kas masuk dan kas keluar. Jadi kita bisa tahu ke mana larinya uang yang terpakai. Dengan cara ini juga, bisa jadi bahan evaluasi ke depannya, sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan finansial planning berikutnya. Makasih atas remindernya ya Mba.. Mau lebih rajin lagi mengelola keuangan, biar lebih baik aja finansial ke depannya.
Sama-sama, Mas. Senang sekali rasanya kalau ternyata tulisan kita menemukan manfaatnya.
Menurutku sih nggak susah itu juga. Nisalnya mencatat pengeluaran dan pemasukan itu tahu sebetulnya. tapi sampai sekarang belum bisa melakukannya tuh mudah-mudahan bisa.
Nah, kadang yang agak susah memang bagaimana kita membiasakan diri, Kak. Nggak papa. Pelan-pelan saja. Yang penting segera mulai. Hehehe
Kalau aku sih selalu menabung 1/3 setiap kali gajian. Dana tersebut saya manfaatkan untuk jaga-jaga atau dana darurat karena masa depan penuh dengan ketidakpastian.
Wah, bener Kak. Semakin banyak porsi buat nabung emang semakin bagus sih.
Paling gampang melakukan pencatatan uang masuk dan paling susah melakukan pencatatan uang keluar..itu aku lho hihihi tapi emang harus ada pembelajaran ya..
Soalnya kita kadang susah ngetrack habis beli apa gitu ya kak? Hehehe
Untuk yg udah nikah, rencana keuangan ini harus diobrolin juga ya sama suami, biar makin mantap dijalankannya
Tuls sekali, Kak. Biar tiada dusta diantara kita juga. Hehehe
Setuju banget sama semua poin di atas dan sudah saya lakukan ketika mulai concern sama perencanaan keuangan. Walau sekarang masih ada utang dan cicilan tapi juga sejalan dengan punya tabungan dan dana darurat. Ini jauh lebih baik ketimbang dulu saya yang punya utang doang tapi gak punya tabungan, ckckc.
Pokoknya kudu lebih baik kedepannya ya kak. Semangat…
Emang sih awalnya susah banget membiasakan menuliskan pengeluaran. Apalagi yang kecil-kecil kaya parkir, beli kado, jajan camila wkwk. Tapi ternyata penting banget yah. Penting juga nih susun alokasi anggaran pada buku catatan custom, biar rapi dan jelas.
Hooh, Kak. Karena kadang perintilan itu yang bikin keuangan kita bocor lho. Hehehe
Finansial ini emang penting banget, bahkan buat kaum hawa pas menikah nanti, harus bisa ngobrol sama suami soal finansial, gak bisa cuma urusan suami karena ya urusan belanja sehari-hari nanti kan biasanya istri, jangan sampai nanti urusan dapur cuma ngebul ampe tengah bulan, hehe.
Nah iya. Bener banget, Kak. Apapun yang terjadi, memang kudu harus dibicarain berdua sama suami kalau udah menikah sih.
Satu lagi kak, jangan FOMO alias ikutan tren terus hehe, yang ada malah habis mulu dan gagal bikin rencana keuangan. Btwe tips2 nya semua aku setuju nih, terutama misahin mana kebutuhan sekarang, penting, dan masa depan.
Itu dulu, saya sempat begitu sih. Gegayaan ngikutin trend. Akhirnya nggak bisa nabung. Hehehe
Justru karena masih sigle jadi latihan disiplin ngatur keuangan ya kak. Biar nanti pas udah berumah tangga jadi terbiasa dan terlatih untuk disiplin dan bertanggung jawab setiap ngeluarin uang.
Betul sekali, KAkak. Hehehe
Betul banget nih kak tips-tipsnya kebetulan aku pakai kedua platform digital finansial yang kakak sebutkan 🙂
Mantep, Kak
aku setuju, banget kak, langkah pertama tuh kudu nentuin tujuan finansial dulu. terus ya melakukan pencatatan.. biar tahu gimana pola konsumsi kita. tahu pengeluaran, pemasukan, dan bisa menekan hal2 yang gak perlu dibelanjakan
Yes, right kakak… HEhehe
Saya sejak beberapa bulan juga mencatat seluruh aktivitas keuangan Saya mbak, habisnya pemasukan Ada Aja eh kog tabungan tetep saja nggak nambah-nambah. Masa iya bocor wkwkwk. Eh Setelah diselidiki boros banget dong Saya jajan online hehehe
Kadang jajan online itu memang bikin boros, Kak. Padahal kita nggak kemana-mana gitu. Jadi seolah amnesia kalau sudah jajan meski nggak kemana-mana. Hehehe
Aku juga selalu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Tiap bulan aku merenung, kok banyak banget ya ngopi cantik dan check out sana sini. Belum lagi bayar utang kartu kredit. Wadidawww.
Untung pekerjaan sambilan selalu ada. Ya udah yuk cari kerjaan sambilan lagi. Yang penting jangan besar pasak daripada tiang. Dan terakhir, jangan lupa kasih pos sedekah ya.
Tuls, Kak. Sedekah itu kadang banyak yang lupa. Hehehe
Betul ya, cantik itu harus cantik secara finansial juga. Ini kebetulan lagi belajar untuk ngatur keuangan, lagi belajar untuk konsisten biar bisa rajin menabung.
Tips-tipsnya bermanfaat banget, bisa dipelajari dan bakal kuterapin nanti. Thank you
Hooh. Cantik fisik mah sudah banyak. Kalau cantik finansial, maka cantik fisik akan menyesuaikan. Hehehehe
Betul banget sih, untuk mendisiplinkan diri mencatat pemasukan serta pengeluaran emang perlu niat yang luar biasa biar konsisten. Lagian, mencatatnya juga bertujuan kok biar kita tau bagaimana alur pemasukan serta pengeluaran sehingga lebih mudah mengetahui dimana letak borosnya mungkin, haha.
Kalau udah tau alurnya sih, jadi kedepannya lebih mudah menyesuaikan ya kak. Kalau ternyata kurang ada baiknya mencari cara untuk menambah pemasukan, misalnya.
Nah bener banget kak. Kita bisa tahu mana yang perlu dihemat gitu deh. Hehehe
Daging semua ulasannya..so thank you mbak. Kalo ada webinar k3uangan lagi booehlah ajak2.
Btw, soal alokasi utang yg 30%, lumayan juga ya. Semoga kita semua bisa hidup tanpa utang dan cicilan.
Itu hanya nilai maksimal sih, Kak. Kadang kan ada yang terpaksa gitu. Tapi baiknya ya nggak perlu berutang. HEhehehe
mengenai dana darurat, saya baru paham harus menyiapkan anggaran segitu agar finansial sehat, dari 4 kali hingga 12 kali biaya pengeluaran bulanan, semakin banyak tanggungan semakin besar dana yang harus di sisihkan
Betul, Kak. Karena semakin banyak tanggungan akan semakin banyak pengeluaran juga kan? Hehehe
Hutang maksimal 30%. Noted.
Itulah pentingnya pencatatan keuangan ya kak. Agar tidak lebih besar pasak daripada tiang. Apalagi dimasa pandemi seperti ini.
Yuk ah kita tentukan pola finansial kita mulai sekarang.
Tuls, Kak. Yukk… Yuk..
Sebenarnya klau mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya mudah ya mbak , beda lagi klo catat pengeluaran tuh yng sulit utk konsisten
Kalau memasukkan sesuai pos pos sudah terbiasa setiap bulannya mbak .
Btw terima kasih utk Tips nya mbak
Bergizi banget dahh
Suip, Kakak… Terima kasih sudah berkenan mampir. Hehehe
Iya nih Mba,, keuangan kudu diatur dan dikelola sebijaksana mungkin agar bs mencapai rencana yg dibuat. Termasuk utk perawatan kecantikan ya Mbak
Betul, kakak. Boros itu nggak baik juga kan. HEhehe
anakku tiga berarti dana darurat yang kudu disiapkan 15x pengeluaran bulanan ya, lumayan banyak juga ya. Semoga makin semangat nabungnya…
Hooh, kakak… Semangat…
semenjak pandemi, aku jadi lebih banyak belajar literasi dan edukasi finansial, terasa bener manfaatnya menyelamatkan perekonomian yang sedang lesu.
Yupz, dengan begitu kita juga bisa mudah memantau keuangan kita. Kudu gimana dan sebaiknya harus apa. Gitu kan ya, Kak.
ah iya, emang paling suka g disiplin membuat catatan keuangan
padahal penting banget ya itu Kak
btw aku sudah jadi nasabah blu by BCA Digital
Dan senengnya jadi nasabah blu BCA Digital tu ada banyak reward ya, Kak.
Mengatur keungan tuh penting banget..bukan hanya untuk keperluan pribadi ya..untuk kerjaan kita juga bikin ringan..
Betul, Kak. Masa depan juga terjamin sih. Hehehe
Sebenarnya saya senang banget mempunyai catatan pengeluaran dan pemasukan, jadi serasa banget finansial teratur. namun karena saya terbiasa belanja tanpa menghitung jadinya kebingungan kemana uang yang udah di dapatkan kok cepat habis hehe
Nah lho… Termasuk bocor-bocor tuh ya, Kak…
Menyiapkan dana darurat itu penting banget kak,
Soalnya kita tidak tau kapan datangnya pengeluaran itu, tapi klo punya tabungan pake aplikasi blu by BCA lebih praktis, aman dan mudah pengoperasiannya..
Betul sekali, Kak. Kita nggak pernah tahu masa depan bagaimana. Maka persiapan itu perlu. Hehehe
Mau berapapun penghasilan, yang namanya rencana keuangan itu harus dibuat sedemikian rupa. Supaya uang masuk dan keluar itu jelas, juga pos-pos investasi. Mau sekecil apapun, kita bisa investasi.
Setuju, Kak. Hehehe
Autodebit memang membantu banget untuk bisa disiplin menjalankan rencana keuangan. Terutama buat yang berkecenderungan boros, atau yang pelupa … kayak aku 😀
Tuls. Jadi mau nggak mau ya mau gimana lagi. Udah autodebit ini. Gitu kan jadinya ya Kak? Hehehe
Dengan mencatat semua pengeluaran dengan rapi, kita yang cantik jadi mengetahui aliran keuangan ya mba cantik. Sehingga penghasilan dan peningkatannya bisa diatur dengan baik. Cicilan dan kawan-kawannya tidak boleh lebih dari 30%. Siap.
Hooh, Kakak cantik. Biar makin cantik nggak hanya parasnya tapi keuangannya juga. Hehehehe
Iyes, betul banget, Kak. Menentukan tujuan finansial sih yang paling penting. Karena dengan mengetahui tujuan finansial kita memiliki motivasi untuk mengatur keuangan dengan baik, terlebih masa pandemi sekarang ini yang serba sulit dan dana darurat harus selalu ada untuk jaga-jaga.
Yupz… Kalau kita mau boros jadi auto ingat tujuannya. Semakin banyak nabungnya maka semakin cepat tujuannya tercapai. Hehehee
betul, bahkan saat usia sekolah harusnya sudah mulai mencatat keuangan (uang masuk, uang keluar dst)
agar terbiasa,
jika sudah terbiasa kita gak menunda mencatat dan akhirnya lupa 🙁
Nah. Biar belajar juga ya, Kak… Hehehe
Aku sudah berusaha catat pengeluaran – pos pemasukan setiap bulan, sayang masih bocor di sana sini
aku kewalahan banget!
Dari situ belajar mengelola dengan lebih hati hati mbak
Kadang pengendalian diri juga perlu, Kak. Biar nggak bocor. Hehehe
Bener banget tips di atas, mengatur rencana keuangan memang penting ya, selebihnya dialokasikan juga untuk investasi jangka panjang. Syukur2 kalo ada uang lebih investasi tanah, emas, dll.
iya banget, Kak Wahid. Jadi masa tuanya hidup tenang gitu deh…
Saya rajin mencatat dan berasa manfaatnya, keuangan jd terkontrol. Memang bisa berubah sih, kadang over karena keperluan mendadak tp dengan catatan bisa membantu manajemen keuangan rumah tangga hehe
Alhamdulillah banget ya, Kak kalau sudah bisa mengontrol keuangan tu…. Hehehe
wah mantap tipsnya
emang sangat penting ya mbak untuk bisa mengatur keuangan
biar nggak boncos kitanya
Betul sekali, Kakak…
Ah bener banget nih kak finansial juga harus cantiks ya soalnya penting banget buat masa depan nanti apalagi freelancer harus punya dana pensiun sendiri
setuju, Kak. Freelancer kudu bisa menentukan mau punya dana pensiunan berapa…
Penting banget ya mba di jaman pandemi ini kita ngatur keuangan dan nyiapin dana darurat. Meskipun saya tergolong org yg males mencatat semua transaksi keuangan tapi kayaknya harus mulai belajar lagi deh ngatur keuangan utk masa depan yg lebih baik
Sebenarnya nggak hanya di masa pandemi sih, Kak. Tapi terlebih lagi sih. Karena kadang ada yang kena dampak terkait pekerjaannya kan. Hehehe
Wah sudah jadi member Blu ya mba? sayang banget permohonan saya masih beli diapprove nih. Blu jadi buat kita bisa nabung dan invest ya
Semangat, Kak. Harusnya sih kalau data sudah benar semua, tinggal konfirmasi melalui video call sih sama customer servicenya. Hehehe
Kalau kita disiplin mengikuti tips di atas sih sejatinya keuangan kita akan jauh dari masalah. Kalau melihat dari rinciannya sih setiap langkah akan lebih bisa diikuti justru oleh para jomblowati nih. Karena pengeluaran tak terduga mereka ini jarang sekali terjadi. Yang penting intinya cuma dua. DISIPLIN dan KONSISTEN.
Betul. Kadang-kadang konsistennya ini yang masih belibet. Hehehee
Iya dengan mencatat teratur, kita bisa tahu pola pendapatan dan pengeluaran kita, jadi tahu saat ada pemasukan dan besaran pengeluaran kita setiap bulan
Hooh… Jadi kalau misal ada sesuatu yang butuh biaya tambahan, kita bisa mengalihkan dari dana-dana yang sekiranya masih bisa ditahan untuk nggak dikeluarkan. Begitu deh Kak…
Urusan keuangan ini memang harus teliti ya kak. Enak nih zaman sekarang sudah Ada Blu ataupun jenius yang bisa langsung debet jadi tabungan bisa langsung terisi tiap bulannya
Betul, Kak. Kalau nggak teliti bisa boncos dan nggak punya tabungan deh. Hehehee