Journal-yuni.com – Ada beberapa hal yang sebaiknya nggak kita lakukan saat membuat curriculum vitae (CV). Kita boleh beranggapan bahwa semakin banyak informasi akan semakin baik. Tapi, urusan melamar pekerjaan nggak semudah itu, beib. Ingat lagi tujuan interview ya.
Tim rekrutmen bukan kayak kita yang sedang mencari pekerjaan sehingga punya banyak waktu untuk membaca banyak tulisan. Mereka punya seabrek pekerjaan lainnya.
Jadi, pastikan CV yang kita punya adalah tulisan yang syarat informasi dan nggak bertele-tele. Biar tim rekrutmen tetap tertarik meski kita memberikan informasi yang nggak banyak.
Please, Jangan Lakukan Ini Saat Membuat CV
Pernah nggak sih melihat CV yang sampai berlembar-lembar. Memang sih kesannya kita terlihat semakin banyak pengalaman. Tapi, yakin CV kita bakal terbaca keseluruhan? Apakah iya CV itu nggak langsung masuk tong sampah?
Maka, akan lebih baik jika kita menghindari hal ini saat membuat CV, antara lain:
#1 Menuliskan Informasi Pribadi yang Nggak Perlu
Beberapa informasi pribadi memang penting untuk tercantum dalam CV, seperti nama lengkap, nomor telepon, domisili dan email atau akun media sosial. Semua itu berguna untuk memudahkan tim rekrutmen saat akan menghubungi kita dalam proses selanjutnya.
Tapi, ada informasi pribadi yang nggak penting untuk tercantum dalam CV lho. Misalkan silsilah keluarga dan lain sebagainya. Sebaiknya kita menghindari untuk menuliskan informasi ini ya.
#2 Memasukkan Informasi yang Nggak Relevan
Sebelum membuat CV sebaiknya kita melakukan beberapa riset terlebih dahulu. Cari tahu dengan lengkap perusahaan yang kita inginkan beserta posisi yang sedang kita incar.
Hal ini sebagai pengetahuan awal untuk mengetahui informasi apa saja yang bisa menjadi penunjang. Sehingga, kesempatan kita diterima bekerja semakin besar.
Meskipun kita memiliki segudang pengalaman yang berharga. Bukan berarti, kita bisa menuliskan semuanya. Kita perlu menyaring informasi yang relevan dengan perusahaan dan posisi yang sedang kita lamar saja. Selebihnya nggak perlu dituliskan.
#3 Nggak Detail, Jangan Lakukan Ini Saat Membuat CV
Kadang informasi mengenai kemampuan berbahasa Inggris itu bisa menjadi poin yang menarik. Tapi, sebaiknya menuliskannya dengan detail. Misal, kemampuan yang seperti apa dan bagaimana cara kita melatihnya.
Pokoknya sih kita harus menghindari informasi yang nggak detail. Apalagi sampai menimbulkan hal yang rancu. Yakin deh. Bukannya tertarik, tim rekrutmen akan merasa enggan membaca CV kita.
#4 Informasi yang Terlalu Panjang
Tadi sudah disampaikan pada awal tulisan ini bahwa tim rekrutmen nggak memiliki banyak waktu untuk sekedar menelaah CV kita. Mereka memiliki banyak pekerjaan lain yang menunggu untuk diselesaikan.
Oleh karena itu, kita harus menghindari membuat CV yang terlalu panjang. Tuliskan saja informasi-informasi yang cukup relevan bagi posisi yang diinginkan.
#5 Menuliskan Informasi Hoaks
Terlihat memiliki kemampuan dan pencapaian itu memang bagus. Tapi, kalau semua informasinya palsu ya percuma.
Kita memang bisa membohongi tim rekrutmen pada awalnya. Semisal kita mendapatkan pekerjaan itu dan ternyata semua kemampuan dan pencapaian itu nggak terbukti bisa dilakukan. Selesai sudah. Tim rekrutmen akan memblacklist kita.
Jadi hindari menuliskan informasi hoaks ya, Gaes!!!
#6 Desaign CV yang Terlalu Ramai dan Mencolok
Memiliki kreativitas itu memang bagus. Tapi kita perlu menyesuaikan kreativitas sesuai dengan situasi dan kondisinya.
CV akan semakin menarik jika sederhana dan elegan. Nggak perlu terlalu ramai dengan banyak jenis font, warna dan grafik deh. Kita kan maunya desaign yang resmi gitu.
#7 Copy Paste CV? Iyuh
Ini nih yang sering banget kejadian. Bikin satu CV untuk banyak lamaran pekerjaan. Hayo siapa yang begini?
Salah satu pentingnya riset sebelum melamar pekerjaan adalah kita mengetahui apa yang sedang kita inginkan. Jadi, konten dan desain CV bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Bukannya satu CV untuk semua pekerjaan ya. Hehehehe….
#8 Bahasa yang Nggak Konsisten, Jangan Lakukan Ini Saat Membuat CV
Kadang biar terlihat memiliki kemampuan bahasa asing, kita merasa perlu membuktikannya dalam CV. Sehingga, memiliki banyak variasi bahasa dalam satu CV.
Duh, sebaiknya jangan begitu deh. Kita bisa memilih salah satu bahasa saja. Mau pake bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin atau yang lainnya. Bebas.
#9 Foto Selfie
Jangan salah! Ada lho yang merasa percaya diri dengan mencantumkan foto selfie dalam CVnya.
Tapi, sebaiknya kita nggak perlu ikut-ikutan. Kecuali sedang melamar untuk menjadi model, mending kita menggunakan foto yang menunjukkan profesionalitas kita saja.
Recheck CV Sebelum Dikirimkan
Setelah kita menuliskan CV secara lengkap, hendaknya memastikan kembali bahwa nggak ada kesalahan dalam CV tersebut. Hal ini untuk menghindari kesalahan penulisan (typo) dalam aspek apapun.
Sehingga HRD atau tim rekrutmen nggak salah paham atau apalah saat membaca semua informasi yang tersaji.
Sembari menunggu, kita bisa terus meningkatkan kemampuan diri dengan memanfaatkan aplikasi siap kerja yang banyak tersedia secara online. Semoga bermanfaat.
Dulu waktu kerja sebagai HRD, suka senyum-senyum kalau nemu CV yang unik. Eh “unik”nya pake tanda petik haha. Kayak yang terlalu bertele-tele dan nggak rapi gitu. Ada juga yang melamar tapi lupa cantumin no telepon. Sempat iseng nyari sosmednya buat ngabarin (walau kesannya kayak niat banget, tapi ya siapa tahu dia ngarep pekerjaan itu) tapi gak nemu. Jadi penting juga untuk bikin sosmed yang profesional dan dapat dicantumkan di CV. Poin no.7 itu aku baru ngeh dan setelah dipikir, bener juga.
Nah iya. Jadi terkesan nggak niat kan kalau nggak nyantumin kontak tu…
Hahaha…1 CV for all…kan enak lebih praktis. Kalau menurut saya sih ini nggak masalah. Mungkin yang perlu dikustomisasi itu cover letter-nya.
Kan aneh aja kalao ngelamar di perusahaan es krim tapi cover letter-nya cerita tentang passion di perusahaan pizza.
Eh, kenapa jadi bahas makanan ya.
Hahaha… Mungkin kakak sedang lapar saat sedang membaca artikel ini.
Bener banget ini remindingnya.
Juga sudah sering membuktikan sendiri, selembar CV dg informasi padat dan tegas, justru lebih mudah diterima saat melamar pekerjaan.
Alhamdulillah
Wow… Nggak terbantahkan lagi kalau sudah ada pengalaman nih. Hehehehe
iya, cv itu makin ringkas makin baik ya
yang penting semua informasi penting sudah dituliskan
kadang yang bingung itu nulis skill, seperti seberapa level bahasa Inggris kita
gitu sih kalau aq
Betul. Informasi yang penting dan berkaitan dengan perusahaan dan posisi yang sedang kita lamar malah makin bagus lagi. Hehehehe
Waah..bermanfaat banget nih tipsnya. Buat yang lagi semangat-semangatnya cari kerja penting diingat tips ini. Makasih infonya, mbak.
Siap…. Semoga berhasil, Kak.
Bedanya CV sama resume apa yaa, kirain cuma di resume yang dituliskan didalamnya harus relevan.. Kadang bingung bedain isinya
Ketika melamar pekerjaan, CV ini penting banget, jadi jangan sampai ya ada kekeliruan dalam membuatnya. Harus detail isinya tapi jelas, gak bertele-tele.
Bagi pencari kerja wajib baca ini. Karena membuat CV menarik memang butuh trik ya. Nggak bisa asal bikin jika mau CV nya dilirik perusahaan
Bagi pencari kerja wajib baca ini. Karena membuat CV menarik memang butuh trik ya. Nggak bisa asal bikin jika mau CV nya dilirik perusahaan
Saya belum pernah membuat CV untuk melamar pekerjaan, karena ikut tes cpns, setelah diterima baru disuruh buat CV. Formatnya sudah ada dan sangat detail, sampai nama kepala sekolah SD juga ditanya. Namun hanya sebagai arsip, tidak menjadi pertimbangan diterima kerja atau tidak.
Mungkin bila saya ingin melamar di pekerjaan sampingan, saya butuh ilmu inim terima kasih ya.
menarik nih cara membuat CV yang baik agar memudahkan pada HRD membacanya ya