Aku punya seorang teman online. Dia berasal dari Bandung. Apa nama daerahnya aku nggak tahu dengan pasti. Kami hanya berkenalan lewat dunia maya. Yang jelas dia sedang aktif berjualan online.
Saat, kami bersua melalui media sosial. Dia tengah gundah gulana.
Katanya, pelanggannya sudah banyak. Sementara stok barang yang dia jual kadang nggak mencukupi permintaan pelanggannya.
Kupikir dia sudah harus mulai memikirkan untuk meningkatkan usahanya. Sayangnya, dia nggak memiliki pemikiran yang sama denganku.
Dia bilang, usahanya terlalu kecil. Kalaupun mau meningkatkan usahanya, dia butuh modal. Sementara, dia nggak punya modal lebih.
Kalaupun mau pinjam lewat Bank Perkreditan Rakyat, dia harus punya sesuatu untuk jaminan. Sayangnya, dia nggak punya itu.
Karakteristik UMKM
Kupikir temanku salah tentang sesuatu. Bukankah beranggapan tentang besar atau kecilnya usaha seseorang itu harus ada tolok ukurnya?
Dia tentu nggak bisa berkata usahanya kecil tanpa mengetahui bagaimana persisnya karakteristik tiap-tiap unit usaha. Benar ‘kan?
Teringat, beberapa pelajaran yang kudapatkan saat mengikuti sarapan IIDB (Ibu-ibu Doyan Bisnis). Waktu itu, temanya UMKM belajar keuangan bersama PT BPR Mitra Parahyangan.
Cari Tahu Lahirnya Sejuta Penulis dan Sejuta Pebisnis dari Perjalanan Indscript Creative
Menurut Bapak Mochamad Yadi Mulyadi, Direktur Bank Perkreditan Rakyat Mitra Parahyangan, klasifikasi usaha yang diatur menurut peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
- Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki omset sampai dengan 2 milyar rupiah selama setahun.
- Ketika sebuah usaha memiliki omset antara 2 sampai 15 milyar per tahun maka sebutannya adalah Usaha Kecil.
- Usaha Menengah yaitu skala usaha dengan omset antara 15 sampai 50 milyar dalam setahun.
Sedangkan menurut pengakuan temanku omsetnya setahun kadang bisa mencapai dua miliyar. Kupikir, dia memang harus mulai mengembangkan bisnisnya. Salah satunya dengan memanfaatkan produk dari Bank Perkreditan Rakyat.
Mungkinkah Modal Usaha dari Hutang?
Masih dari hasil sarapan IIDB beberapa hari lalu, aku kembali memberitahu temanku.
Menurut Bapak Toni Muliadi, Dirut PT BPR Mitra Parahyangan, nggak masalah lho memiliki utang. Asal hutangnya untuk hal-hal produktif.
Bahkan ada beberapa tokoh yang sukses dengan utang produktif kok, misalnya nih:
- Pak Ciputra pengusaha properti tersukses di Indonesia.
- William Tanuwijaya pemilik Tokopedia, sebelumnya berhutang modal 2,5 miliar diputar 2-3 tahun sampai Tokopedia bisa sesukses sekarang.
- Pak Nadiem Makarim pemilik Gojek.
- Pak Gibran Rakabuming kredit permodalan catering chili pali.
- Bob Sadino memutarkan utang produktif.
Solusi Pinjaman Praktis UMKM
Temanku tampak berpikir. Mungkin dia sedang memikirkan untuk meminjam sejumlah dana sebagai tambahan modal. Tapi, dia masih sangsi karena nggak memiliki sesuatu untuk jaminan. Bagaimana cara cepat dapat pinjaman usaha dong kalau gitu?
Well. Kubilang padanya bahwa sekarang ada BPR Mitra Parahyangan bantu UMKM. Jadi, dia nggak perlu khawatir.
Menurut Pak Toni Muliadi, pelaku UMKM yang nggak memiliki sesuatu sebagai jaminan masih mungkin untuk dapat pendampingan usaha UMKM dan modal. Tapi jumlah pinjamannya terbatas, dengan detail sebagai berikut:
- Maksimal 50 juta untuk pelaku UMKM yang nggak memiliki jaminan tapi memiliki usaha yang sudah berjalan.
- Pelaku UMKM yang sudah memiliki usaha dan ada jaminan bisa meminjam lebih dari 50 juta sampai maksimal 300 juta.
PT BPR Mitra Parahyangan
Temanku bukannya nggak ngerti apa itu Pengertian Bank Perkreditan Rakyat. Tapi selama ini dia hanya nggak memperhitungkannya. Karena merasa nggak akan bisa mengajukan pinjaman pada mereka.
Padahal Bank Perkreditan Rakyat adalah sebuah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau prinsip syariah. Dalam kegiatannya mereka nggak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Apalagi salah satu tujuan Bank Perkreditan Rakyat Mitra Parahyangan adalah mensejahterakan semua yang terlibat dalam interaksi BPR, mulai dari penanam modal atau deposan sampai pengguna modalnya termasuk karyawan.
Selain itu, masih menurut Pak Toni bahwa BPR muncul untuk membiasakan para pelaku UMKM terhadap urusan perbankan.
Setelah kuberi tahu hasil dari mengikuti dialog interaktif saat sarapan IIDN pada teman onlineku bahwa BPR Mitra Parahyangan bantu UMKM. Temanku pun mulai berpikir ingin mengajukan pinjaman.
Syarat-syarat Mengajukan Pinjaman
Karena temanku sudah ingin memanfaatkan salah satu produk dari Bank Perkreditan Rakyat, maka aku pun merasa berkewajiban memberikan info mengenai syarat-syarat yang harus dia penuhi.
Masih berdasarkan hasil sarapan IIDN beberapa waktu lalu. Pak Toni menyampaikan beberapa syarat mengajukan pinjaman sebagai berikut:
- Kita harus punya usaha yang sudah berjalan dan bersedia jika pihak pendampingan usaha UMKM men-survei usahanya.
- Memiliki kebutuhan dana untuk pengembangan seperti temanku yang butuh dana untuk menambah stok produk untuk memenuhi kebutuhan semua pelanggannya.
- Dokumen tambahan seperti fotokopi KTP, KK dan NPWP.
- Jika ada jaminan maka dokumen dari jaminan tersebut bisa rumah, kendaraan, deposito dan lain-lain.
- Suku bunga yang berlaku adalah 22-25% per tahun efektif.
Rancage, Produk dari Bank Perkreditan Rakyat Mitra Parahyangan
Agar lebih meyakinkan bahwa BPR Mitra Parahyangan bantu UMKM, mereka pun membuat produk baru. Bernama Rancage.
Produk ini fokus pada kredit pendampingan usaha mikro. Selain itu, Rancage juga merupakan semangat yang optimis dan dinamis dalam menjalani hidup secara berproses atau bertahap menuju yang lebih baik.
Tugas Bank Perkreditan Rakyat
Salah satu tugasnya adalah pendampingan usaha UMKM. Nah bagian inilah yang membuat temanku semakin semangat.
Masalahnya, dia memang butuh pendampingan. Apalagi Mitra Parahyangan memang lebih menerapkan pendampingan dalam hal basic. Yaitu dengan model management sederhana. Mudahnya, bagaimana pelaku UMKM mengatur keuangan mereka.
Idealnya keuangan pribadi nggak bisa bercampur dengan keuangan bisnis. Kelemahan temanku ada pada bagian ini. Makanya, bisnisnya sulit berkembang. Selalu kehabisan stok padahal pelanggannya sudah banyak.
Harapanku, pendampingan usaha UMKM yang dilakukan oleh BPR MP bisa membantunya. Makanya, nggak salah dong saat kubilang PT BPR Mitra Parahyangan menjadi solusi pinjaman praktis untuk pelaku UMKM. Gimana menurut Teman-teman?
2 pemikiran pada “PT BPR Mitra Parahyangan Solusi Pinjaman Praktis untuk Pelaku UMKM”