Menulis bisa menjadi kegiatan yang sangat memuaskan, tetapi seringkali juga bisa menjadi tugas yang menegangkan. Setidaknya, begitulah yang saya rasakan berdasarkan pengalaman pribadi selama menjadi bogger.
Untunglah, jam terbang telah melatih saya tentang cara agar pikiran tenang saat menulis apapun kondisinya. Sehingga saya mampu menyelesaikan semua pekerjaan terkait dengan blog sesuai deadline yang diberikan oleh klien.
Berikut 6 tips menulis dengan tenang dan nyaman yang biasa saya lakukan!
1. Menciptakan Lingkungan yang Tenang dan Nyaman
Mau menulis dengan tenang dan nyaman? Maka hal pertama yang saya lakukan adalah menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Standar ketenangan dan kenyamanan bagi saya adalah tempat saya menulis harus bersih, rapi, dan minim gangguan. Karena itu saya biasanya selalu mencari tempat yang sepi serta mematikan ponsel atau menonaktifkan semua notifikasi.
2. Mengupayakan Badan Selalu Sehat dan Fresh
Bagi saya, mood yang positif saat menulis itu penting. Saat mood positif, saya bisa menulis dengan lebih mudah karena ide mengalir lebih deras.
Agar mood saya positif, saya selalu berusaha agar tubuh saya selalu sehat dan fresh. Caranya dengan istirahat yang cukup dan selalu mandi sebelum mulai menulis.
3. Merencanakan Waktu Menulis
Saat ini, saya setiap hari hampir selalu menulis. Sebab, alhamdulillah pekerjaan selalu ada setiap harinya.
Karena itu, agar tidak keteteran dan tidak menulis dengan tergopoh-gopoh, saya biasanya selalu merencanakan kapan harus menulis. Waktunya tidak harus selalu sama, tapi setidaknya saya selalu membuat plot waktu setiap harinya, entah pagi, siang, sore, atau malam hari.
Dengan perencanaan ini, saya jadi bisa bekerja sesuai deadline.
3. Menggunakan Alat yang Tepat
Saya punya pengalaman bekerja dengan HP dan laptop yang lemot. Mulai mencari referensi, menulis artikel, mengedit foto untuk pelengkap, sampai upload tulisan ke blog membutuhkan waktu seharian.
Beda cerita saat saya akhirnya membeli HP baru yang mumpuni. Semua pekerjaan yang saya sebutkan tadi bisa selesai hanya dalam 1-2 jam saja.
Karena itu, menggunakan alat yang tepat saat menulis itu penting. Saat bisa mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat, pikiran saya jadi senang. Efeknya, saya pun bisa menulis dengan tenang dan nyaman.
4. Membuat Outline Sebelum Menulis
Sebelum mulai menulis, saya biasa membuat outline atau rencana singkat. Hal ini saya lakukan agar saya bisa mengorganisasi ide saya dengan baik.
Dengan membuat outline, saya semacam memiliki panduan harus menulis apa. Sehingga saya bisa fokus dan tulisan saya tidak lari ke mana-mana.
5. Tidak Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Sekarang saya sudah terbiasa menulis. Jika saya evaluasi, kebiasaan ini terbentuk sejak saya memahami bahwa saya tidak boleh terlalu keras pada diri sendiri.
Saya sadar, tulisan pertama yang saya buat tidaklah sempurna. Tapi saya tidak mempersoalkannya, sebab saya bisa melakukan editing saat tulisan saya sudah rampung.
6. Membiarkan Kata-kata Mengalir
Ketika saya mulai menulis, saya akan membiarkan kata-kata mengalir tanpa henti. Tidak kawatir tentang kesalahan atau detail.
Lalu bagaimana cara agar bisa membuat kata-kata mengalir dengan mudah? Kuncinya ada dua, menuliskan apa saja yang muncul di kepala dan menulis layaknya sedang mengobrol dengan seseorang.
Menulis dengan tenang dan nyaman sebenarnya adalah ekspresi kreatif. Karena itu, jangan biarkan stres atau tekanan merusak kesenangan dalam menulis.
Semoga 6 tips menulis dengan nyaman dan tenang ala Blog Journal-yuni bisa membantumu meraih ketenangan dan kenyamanan dalam proses menulis. Selamat menulis!