Pas beli obat di apotik, pernahkah kamu memperhatikan simbol-simbol kecil yang terdapat pada kemasannya? Meski terkesan sepele, ternyata simbol-simbol sangat penting, loh. .
Simbol pada kemasan obat memiliki arti masing-masing yang dapat membantu kita memahami jenis obat dan cara penggunaannya.
Karena itu, yuk mengenal arti simbol atau logo pada kemasan obat, supaya kita bisa menggunakan obat dengan benar dan aman!
Pentingnya Memahami Arti Simbol pada Kemasan Obat
Sekalipun kita ini orang awam, maksudnya bukan orang farmasi atau kesehatan, kita tetap perlu tahu arti dari setiap simbol yang terdapat pada kemasan obat. Ya karena bagaimana pun, pada akhirnya kita juga mengonsumsi obat tersebut.
Setiap simbol pada kemasan obat punya fungsi sebagai petunjuk bagi konsumen mengenai beberapa hal, yakni mengenai jenis obat, cara penggunaan, serta efek samping.
Dengan mengetahui arti dari setiap simbol yang terdapat pada kemasan obat, maka kita dapat:
- Memilih obat yang tepat yang sesuai dengan kondisi kesehatan kita.
- Menggunakan obat dengan benar sesuai petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan.
- Mencegah terjadinya efek samping dari obat yang kita konsumsi.
Baca juga: Peluang kerja di bidang farmasi.
Jenis-Jenis Obat Berdasarkan Simbol
Berdasarkan arti simbol pada kemasan obat, obat-obatan terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Obat Bebas
Simbol dari obat bebas yakni lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat bebas biasanya dijual di warung, apotek, supermarket, minimarket, juga toko obat berizin.
Contoh dari obat bebas antara lain paracetamol, tablet tambah darah, obat maag atau antasida, serta pereda nyeri.
Kenapa namanya obat bebas? Karena obat ini bebas dijual di pasaran yang dapat kita beli meski tanpa resep dokter. Umumnya juga digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala ringan, seperti migrain, maag, dan demam.
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas memiliki simbol lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Ini adalah obat yang dapat kita beli tanpa resep dokter, tapi penggunaannya harus lebih hati-hati karena masuk dalam kategori obat keras.
Supaya aman, saat mengkonsumsi obat bebas terbatas, kita harus mematuhi aturan yang tertera di kemasan. Kalau bisa sih, sebaiknya konsumsi obat ini berdasarkan resep dari dokter.
Contoh obat keras terbatas antara lain cetirizine, loratadine, bromhexine, ibuprofen, acetylcysteine, dan ranitidine.
3. Obat Keras
Obat keras memiliki simbol lingkaran berwarna merah dan garis tepi berwarna merah dengan huruf K di tengah. Contohnya amoxicillin, amlodipine, meloxicam, asam mefenamat, dexamethasone, dan simvastatin.
Obat ini memiliki efek yang dapat merusak tubuh jika dikonsumsi dengan cara yang tidak tepat. Oleh karena itu, penggunaan obat keras haruslah berdasarkan pada resep dokter.
4. Obat Narkotika/Psikotropika
Obat narkotika atau psikotropika memiliki simbol lingkaran merah dengan palang merah di tengah. Ini adalah jenis obat yang memiliki potensi ketergantungan yang tinggi dan dapat mempengaruhi susunan saraf pusat.
Bagi kita yang membutuhkan obat ini harus berada di bawah pengawasan dokter. Resepnya harus ditandatangani dan disertai dengan nomor izin praktik dokter, serta tidak dapat menggunakan resep salinan.
5. Fitofarmaka
Obat fitofarmaka memiliki simbol lingkaran kuning dengan garis tepi hijau. Pada bagian tengahnya terdapat gambar seperti kepingan salju yang juga berwarna hijau.
Obat ini merupakan obat obat yang kandungannya terdiri dari bahan-bahan alami dan telah melalui uji praklinik dan uji klinik. Karena itu statusnya setara dengan obat modern atau bisa juga kita sebutan sebagai obat tradisional yang telah distandarisasi.
Contoh obat fitofarmaka antara lain Tensigard, Redacid, Inlacin, dan Stimuno.
6. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan obat yang terbuat dari ekstrak bahan alami, baik itu tumbuhan, hewan, maupun mineral. Simbol dari obat ini yakni lingkaran kuning dengan garis tepi hijau, serta 3 gambar bintang yang juga berwarna hijau di bagian tengahnya.
OHT umumnya telah memiliki bukti ilmiah melalui penelitian pre-klinik. Prosesnya pun juga menggunakan teknologi tinggi. Contoh dari obat ini antara lain Tolak Angin, Psiidi, Lelap, dan Kiranti.
7. Obat Jamu
Obat jamu merupakan obat yang bahan penyusunnya berupa beberapa tanaman, bebas cemaran, dan fungsinya sebagai obat tradisional. Di mana penggunaannya yakni secara turun-temurun.
Sebagai obat tradisional, jamu belum melalui penelitian ilmiah. Penggunaannya pun hanya berdasarkan bukti empiris atau pengalaman saja.
Meski begitu, jamu adalah obat yang aman untuk kita konsumsi. Simbolnya berupa lingkaran putih dengan garis tepi hijau. Bagian tengahnya terdapat gambar ranting hijau.
Contoh dari obat jamu ini antara lain entrostop, ardium, diapet, dan vipalbumin.
Kesimpulan
Memahami arti simbol pada kemasan obat adalah hal yang sangat penting untuk kita lakukan. Dengan mengetahui arti dari setiap simbol, kita dapat menggunakan obat dengan benar dan aman.
Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai arti simbol pada kemasan obat agar kita dapat menjaga kesehatan diri dan keluarga.