Menabung masih menjadi kegiatan yang sulit dilakukan bagi sebagian orang. Apabila Anda selalu gagal mengumpulkan uang tabungan, jangan-jangan karena selama ini mempercayai mitos tentang menabung. Ada beberapa mitos tentang menabung yang diyakini oleh masyarakat padahal tidak benar.
Menabung adalah kegiatan keuangan yang wajib dilakukan oleh setiap orang untuk menyiapkan finansial, baik saat mengejar target tertentu maupun ketika menghadapi situasi darurat. Namun sayangnya ada banyak mitos tentang menabung yang beredar di masyarakat. Akibat mitos ini, banyak orang jadi salah persepsi dan tidak sedikit yang enggan serta kesulitan menabung.
Padahal saat ini ada tabungan online yang memudahkan Anda untuk memantau dan mengontrol keuangan. Sekarang syarat buka rekening juga sederhana dan pendaftaran bisa dilakukan secara online. Lantas apa saja mitos-mitos tentang menabung yang salah dan justru bisa menghambat keuangan?
Mitos Tentang Menabung
Bisa jadi penyebab Anda selama ini gagal menabung karena mempercayai mitos tentang menabung yang sebenarnya menyesatkan. Bahkan mitos ini bisa mengarahkan Anda kurang bijak dalam mengambil keputusan finansial.
Berikut ini beberapa mitos tentang menabung yang tidak benar dan perlu dihilangkan dari mindset Anda:
1. Menabung Hanya Bisa Dilakukan Jika Jumlahnya Banyak
Mungkin kamu sering merasa bahwa menabung dengan jumlah yang terbatas tidak akan meningkatkan keuangan Anda. Mindset tersebut bisa membuat orang berpikiran bahwa upaya menabung menjadi sia-sia jika jumlahnya hanya kecil. Masih banyak orang yang percaya mitos kalau menabung harus dengan uang banyak.
Padahal tidak ada yang sia-sia dalam kegiatan menabung meskipun baru bisa menyisihkan sedikit uang. Berapapun jumlahnya, uang yang berhasil dikumpulkan akan bermanfaat di masa depan. Nantinya uang tersebut akan berguna untuk tambahan dana untuk membeli sesuatu atau dibutuhkan ketika situasi darurat.
Meskipun jumlahnya mungkin tidak mencukupi untuk menutupi semua kebutuhan darurat, setidaknya akan membantu mengurangi beban finansial dan menghindari pengeluaran besar yang tidak terduga. Bayangkan jika suatu hari nanti Anda mengalami kondisi darurat, maka berapapun uang yang ada dalam tabungan akan sangat membantu.
Jika mengacu pada berapa banyak uang yang harus ditabung, maka itu menyesuaikan kemampuan dan target keuangan masing-masing orang. Bahkan kriteria jumlah uang yang harus ditabung juga bisa berubah-ubah seiring waktu karena manusia terkadang sulit merasa puas. Jika Anda terus menunggu hingga merasa punya ‘banyak uang’ maka Anda tidak akan mulai menabung. Kunci utama dari menabung bukan dari banyaknya jumlah uang, namun konsistensi dan kedisiplinan.
2. Menabung Harus Bebas dari Utang
Mitos lain yang juga dipercayai banyak orang yaitu ‘menabung harus bebas dari utang’. Bagi mereka yang memiliki utang jangka pendek, sebenarnya memang lebih baik dilunasi terlebih dahulu. Namun mitos tersebut sebaiknya tidak diterapkan oleh Anda yang punya utang jangka panjang dan dalam jumlah besar. Misalnya tanggungan cicilan rumah, mobil atau pinjaman bank.
Apakah Anda harus menunggu bertahun-tahun hingga utang lunas kemudian baru mulai menabung? Sebaiknya Anda tetap menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, meskipun jumlahnya tidak banyak. Paling tidak Anda sudah berusaha untuk mengumpulkan cadangan keuangan atau dana darurat. Di samping itu, Anda bisa mencicil tanggungan utang untuk melunasinya secara perlahan.
Namun jika penghasilan Anda saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, tidak perlu memaksakan diri untuk alokasi lainnya. Prioritaskan terlebih dahulu kebutuhan tersebut. Dengan catatan Anda bisa mengelola keuangan secara bijak dan mencoba untuk mencari penghasilan tambahan. Dengan memiliki penghasilan tambahan Anda punya lebih banyak uang untuk bisa ditabung dan melunasi utang.
3. Menabung Justru Menghambat Kesenangan
Mitos lain yang turut menghambat keuangan yaitu ‘menabung justru menghambat keuangan’. Memang saat Anda sudah berniat untuk menabung, Anda perlu mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Langkah ini memang cukup sulit apabila Anda punya kebiasaan konsumtif untuk memenuhi kesenangan sesaat.
Namun menabung tetap sangat penting bagi keuangan Anda, dibandingkan gaya hidup konsumtif yang tidak diperlukan dan membuat keuangan menjadi boros. Untuk mengatasi mitos tersebut, Anda bisa mengurangi pengeluaran mulai dari kebutuhan dasar seperti menghemat listrik, biaya makan, transportasi, dan lain sebagainya.
Di samping mengalokasikan uang untuk menabung, Anda masih bisa menyalurkan uang untuk kebutuhan hiburan. Anda tetap bisa menggunakan uang untuk streaming film, makan di luar, atau hangout bareng teman. Namun Anda perlu tetap bersikap bijak agar kebutuhan dasar tetap terpenuhi meskipun anggaran hiburan dikurangi.
4. Menabung Hanya untuk Orang Kaya
Mitos tentang menabung lainnya yang menyesatkan yaitu ‘menabung hanya untuk orang kaya’. Mitos yang masih dipercaya banyak orang ini sebenarnya keliru. Menabung tidak hanya diperuntukkan bagi orang kaya, tetapi penting dilakukan bagi semua orang. Kegiatan menabung perlu dilakukan tanpa memandang jumlah pendapatan tiap orang.
Bahkan kegiatan menabung perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Menabung sejak kecil akan membantu membentuk kebiasaan positif. Selain itu, mereka jadi mengerti pentingnya mengelola keuangan dan berhemat. Jadi pada dasarnya menabung adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap orang untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
5. Menabung Hanya untuk Kebutuhan Darurat
Mitos tentang menabung selanjutnya yaitu ‘menabung hanya untuk kebutuhan darurat’. Walaupun menabung memang penting untuk menghadapi situasi darurat, namun ini tidak hanya untuk tujuan itu saja.
Selain mempersiapkan diri untuk kekadaan darurat, menabung juga membantu seseorang mencapai target finansial jangka panjang. Misalnya ketika Anda ingin membeli rumah atau merencanakan pensiun di masa tua.
6. Menabung Tidak Perlu Jika Sudah Berinvestasi
Ada mitos lain seputar menabung yang mengatakan bahwa tidak perlu menabung jika Anda sudah berinvestasi. Padahal kegiatan investasi dan menabung adalah dua hal yang berbeda. Investasi biasanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Sementara menabung bisa untuk tujuan mengejar target keuangan jangka panjang, serta untuk menghimpun dana darurat dan memenuhi kebutuhan jangka pendek. Oleh karena itu, keduanya harus dikelola secara terpisah dan tidak seharusnya menggantikan satu sama lain.
7. Menabung Tidak Perlu Direncanakan dan Diatur
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa menabung dapat dilakukan tanpa perlu perencanaan yang cermat. Masih banyak orang yang menabung hanya berdasarkan kemampuan dan keinginan saja. Padahal menabung tetap harus direncanakan dan diatur.
Saat mulai menabung, Anda harus memiliki rencana dan tujuan yang jelas agar bisa efektif dan efisien dalam mengelola keuangan. Perencanaan dalam menabung sangatlah penting, apalagi jika Anda ingin mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Menggunakan Rekening Online untuk Menabung
Bagaimana apakah selama ini Anda mempercayai sejumlah mitos tentang menabung di atas? Sejumlah mitos tersebut tidaklah benar dan menyesatkan karena justru bisa menghambat keuangan Anda.
Mulai sekarang hapuskan mindset-mindset tersebut dan kelola keuangan secara bijak untuk bisa menabung. Anda bisa memulai menabung dengan membuka rekening khusus untuk dana tabungan. Apalagi saat ini Anda bisa membuat rekening online gratis.
Sekarang syarat buka rekening juga cukup sederhana dan nggak ribet. Salah satu rekening online gratis yang bisa Anda pilih adalah PermataME. PermataME adalah tabungan online yang disediakan oleh PermataBank. Pembukaan rekening bisa dilakukan secara online menggunakan aplikasi mobile banking PermataMobile X yang bisa diunduh di Play Store dan App Store.
Informasi lebih lengkap mengenai syarat buka rekening online PermataME dan pendaftarannya bisa Anda baca di sini.
Sepertinya mindset diatas harus dihindari, saya sendiri kadang masih beranggapan kalau gak banyak buat apa menabung?. Justru menabung itu sedikit demi sedikit dan akan terasa dimasa akan datang
Memang pada dasarnya menabung itu hanya untuk orang2 “berduit”. Tidak jarang di Indonesia masih ada orang yang mencari uang hari ini untuk dihabiskan hari ini juga.
Dan ada yang bilang kalau pendidikan keuangan itu lebih tabu daripada pendidikan seks.