Kisah Inspiratif: Sejuta Penulis dan Sejuta Pebisnis Lahir dari Perjalanan Indscript Creative

Banyak wanita beranggapan bahwa menikah akan menghentikan segala sepak terjangnya di dunia luar. Mereka harus mengakar kuat dalam rumah. Mengurus keluarga dan menyelesaikan segala urusan domestik. Seolah nggak ada lagi waktu untuk berusaha mewujudkan mimpi yang melayang tepat 5 cm dari kening kita.

Well, itu nggak sepenuhnya salah sih. Tapi, bukan berarti benar juga. Kok begitu?

Pada dasarnya siapapun boleh bermimpi, termasuk kaum wanita. Iya kan? Dan siapa bilang dengan mengakar kuat dalam rumah, kita nggak bisa menggenggam dunia? Kita masih bisa kok berusaha menggapai apapun tujuan yang telah ditentukan tanpa meninggalkan tugas dan tanggung jawab sebagai istri dan ibu.

Coba deh kita belajar dari Teh Indari Mastuti! Beliau sangat bisa menjadi inspirasi bagi wanita-wanita yang punya banyak mimpi untuk ditaklukkan tanpa harus meninggalkan tempatnya mengakar.

Bisnis dari Menulis, Kenapa Nggak?

Bisnis dari menulis ala Indscript Creative

Teh Indari yang akrab disapa Teh Iin adalah seorang wanita sekaligus ibu rumah tangga yang cinta dengan dunia tulis-menulis. Bahkan novel pertamanya telah meluncur melalui penerbit Bandung Pustaka Malka sejak tahun 2004. Izinkan Aku Mencinta, begitu judulnya.

Sehingga, bukan hal yang mengejutkan jika kemudian muncul Indscript Creative. Sebuah bisnis dari menulis yang lika-liku perjalanannya penuh dengan inspirasi.

Satu Kontrak Menulis Sampai 120 Juta

Kalau ada yang suka memandang remeh bisnis kepenulisan, harusnya mereka membaca kisah inspiratif Teh Indari Mastuti. Tanpa perlu promosi heboh dan gila-gilaan, kontrak penulisan biografi pada Indscript mencapai 120 juta rupiah lho.

Apakah itu mahal?

Nyatanya banyak tokoh-tokoh besar yang ingin biografinya ditulis oleh Indscript Creative. Brownies Amanda itu klien pertamanya. Kemudian ada Teh Ninih, Ibu Siti Muntamah Oded (istri Wali Kota Bandung), Ibu Atalia Ridwan Kamil, juga ekspatriat jepang.

Tuh, sampai ke Jepang dong kliennya. Gimana kisah inspiratifnya? Simak lebih lanjut ya.

Kisah Inspiratif dari Perjalanan Indscript Creative

Indscript Creative merupakan sebuah publishing service yang memproduksi naskah buku-buku psikologi popular, pendidikan, sains, penunjang, serta berbagai naskah buku bertema bisnis.

Kalau kita ingin menerbitkan biografi juga bisa menggunakan jasa Indscript lho. Jadi bisa dibilang, pada awalnya Indiscript Creative adalah agensi penulis. Dan sebentar lagi akan merambah ke agensi blogger.

Titik Balik Perjalanan Indscript Creative

Sama halnya dengan perjalanan. Kadang kita melewati jalan tol yang mulus dan tanpa hambatan. Kadang melewati tanjakan yang penuh liku. Perlu ide dan pemahaman dari medan yang dilalui. Demikian juga bisnis yang dibangun oleh Teh Iin.

Tahun 2007, ibu tiga anak ini mulai menawarkan jasa penulisan ke berbagai penerbit. Membuatnya kebanjiran tawaran menulis. Sayangnya nggak banyak tema yang dikuasainya. Sehingga, beliau pun merekrut banyak penulis untuk memenuhi tawaran tersebut.

Nama Indscript Creative pun digunakan sejak tahun 2008. Kang Deky Tasdikin, suami Teh Iin yang memberikan namanya. Dengan filosofi bahwa mereka akan memberikan naskah yang kreatif dan enak dibaca.

Sampai dengan tahun 2009, perjalanan mereka seolah masih mulus. Bahkan mulai merambah ke penulisan buku biografi dengan klien pertama yaitu Brownies Amanda.

Bangkitnya Indscript Creative

Lalu perjalanan bisnis itu menemui tanjakan berliku yang sulit untuk ditaklukan pada tahun 2010. Indscript Creative pun akhirnya mengalami masa-masa kelam. Istri, Kang Deky Tasdikin mengaku menjalankan bisnis tanpa memperdalam ilmu. Sehingga, mereka mengalami kebangkrutan. Bahkan harus merumahkan 13 dari 16 karyawannya.

Dari sinilah titik balik perjalanan bisnis Indscript. Teh Iin dan suami menyadari bahwa segala sesuatu membutuhkan ilmu.

Perjalanan Indscript Creative Bangkit Kembali

Teh Iin merasa harus bangkit dari keterpurukan alih-alih meratapi nasib. Nggak ingin berlarut dalam kubangan kebangkrutan, penulis buku Izinkan Aku Mencinta ini mulai mengikuti berbagai sesi mentoring, coaching, training dan juga terus ber-networking di dunia bisnis.

Maka pada tahun 2015 Teh Iin pun mulai membangun bisnis direct selling. Beliau menjual produk berupa media pencapaian target seperti board mimpi dan metrik pencapaian. Hasilnya, kedua produk ini laku keras di pasaran. Wow.

Nggak berhenti disitu saja, Teh Iin mulai melebarkan sayap dengan membangun percetakan sebagai indie publisher menggunakan nama brand Bukuin Aja! Banyak penulis yang ikut mencetak buku mereka di sana.

Nggak hanya bertindak sebagai percetakan, Indiscript Creative juga ikut mempromosikan dan mendistribusikan semua produknya sendiri. Hingga saat ini ada sekitar 10.000 reseller yang bekerja sama dengan mereka.

Tahun ini, ketika digital marketing berkembang semakin pesat. Indscript mengambil peluang itu dengan membuka agensi blogger. Semacam penyambung antara brand yang ingin beriklan dengan para blogger yang bertindak sebagai publisher. Target awalnya akan menggandeng 1000 blogger.

Wow. Nggak ada hentinya berdecak kagum ya sama Teh Indari Mastuti.

Apakah sudah semua? Ternyata belum, Bu-ibu. Masih ada marketplace khusus perempuan bernama #terhubung yang berada dalam jangkauan Indscript. Kali ini, para kaum hawa bebas mengiklankan produknya di sini dan membagikannya agar segera bertemu dengan pembeli.

Semua itu Berawal dari Harapan Besar Seorang Teh Indari Mastuti

Jatuh bangunnya perusahaan Indscript Creative berawal dari harapan besar pemilik nama lengkap Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy. Beliau memiliki basic sebagai seorang penulis. Artikel pertamanya ditulis pada tahun 1996 ketika beliau masih duduk di bangku SMA.

Setelah menikah, beliau melepas jabatan sebagai seorang manager marketing. Hal ini karena pekerjaan tersebut mengharuskan beliau berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Beliau berpikir kegiatan ini nggak sehat untuk seorang wanita yang sudah menikah.

Begitu berhenti bekerja, bukan berarti Teteh hanya fokus pada keluarga. Teh Iin memiliki keinginan dan harapan besar. Yaitu ingin menjadi ibu rumah tangga yang produktif, meskipun hanya dari rumah saja.

Visi dan Misi Indscript Creative

Kemudian lahirlah Indscript Creative yang memiliki visi besar yaitu melahirkan sejuta penulis kreatif (dari Ibu-ibu Doyan Nulis) dan sejuta pebisnis handal (dari Ibu-ibu Doyan Bisnis).

Meski perjalanannya nggak selalu mudah. Bahkan Teteh dan suami juga pernah mengalami kebangkrutan. Tapi nggak menyurutkan semangat dan harapan mereka. Memang panutan banget ‘kan?

Kenapa Hanya Ibu-ibu?

Mungkin ada yang bertanya kenapa sejuta penulis dan sejuta pebisnis yang dilahirkan hanya dari kalangan ibu-ibu? Apa nggak ingin melebarkan targetnya?

Menurut Teh Indari, ibu rumah tangga memiliki banyak permasalahan. Sehingga, Indscript bisa menjadi jalan untuk tetap bahagia di rumah dan mampu mencengkeram dunia.

Jadi, meski diri mengakar dalam rumah. Kita tetap bisa melebarkan prestasi kemana-mana. Seperti Teteh yang sudah berhasil ber-networking hingga ke Manca Negara.

Trik Jitu Membesarkan Indscript Creative

Setiap orang memiliki trik masing-masing untuk mewujudkan impiannya. Begitu pula dengan seorang ibu rumah tangga yang memulai menulis artikelnya di tahun 1996 ini.

Empat Kaki Meja

Teh Iin membesarkan Indscript Creative selayaknya perusahaan-perusahaan besar lainnya. Dimana selalu ada empat divisi besar diantaranya Operasional, Keuangan, Produksi dan Marketing.

Beliau pun membentuk keempat divisi ini sebagai empat kaki meja penopang perusahaan. Termasuk membuat standart operasional prosedur (SOP), menyusun key performa indicator (KPI) dan penyeleksian tim untuk masing-masing divisi.

Selanjutnya ada training dari semua hal yang telah disusun mulai dari SOP sampai dengan penjelasan KPI. Kemudian mentoring pada semua tim. Hingga akhirnya ada tahapan evaluasi.

Kunci Membangun Tim Indscript Creative

Selain prinsip empat kaki meja, Teh Iin juga menyebutkan kunci dalam membangun tim adalah dengan mempekerjakan anak-anak muda. Mengapa?

Menurut beliau, mereka adalah orang-orang yang ada pada saat ini. Tentu akan lebih aware pada kemajuan teknologi. Selain itu, mereka juga akan lebih mudah menduplikasi ritme kerja Teteh yang maunya serba cepat dan tepat.

So, Siapkah Kita Menjadi Bagian dari Visi dan Misi Besar Perjalanan Indscript Creative?

Sejuta Penulis dan Sejuta Pebisnis bukanlah angka yang sedikit. Tentu akan sangat berat jika dilakukan sendirian.

Makanya, pemilik nama pena Indari Mastuti ini selalu menekankan networking dan learning. Dimana kita harus selalu membangun jaringan agar lebih mudah mewujudkan semua harapan. Dan terus belajar agar nggak ketinggalan perkembangan informasi.

Lalu, siapkah kita menjadi bagian dari visi dan misi besar Teh Indari Mastuti? Tanyakan itu pada usaha kita masing-masing. Oh iya, kita bisa mendapatkan inspirasi dari Teteh di channel telegramnya lho.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua ya! Terima kasih telah membaca tulisan ini.

36 pemikiran pada “Kisah Inspiratif: Sejuta Penulis dan Sejuta Pebisnis Lahir dari Perjalanan Indscript Creative”

  1. Ada inspirasi yang dapat daku tarik yaitu, saat kita sedang asik menggeluti sebuah bidang, jangan pernah letih buat perdalam ilmu alias belajar, biar makin banyak wawasan dan mudah untuk menjalankan bidang tersebut

    Balas
  2. Luar biasa semangat dan ketekunannya dalam mengupayakan sebuah impian menjadi kenyataan, bahkan bisa menuai manfaat bagi orang lain. Salut untuk Teh Indari, semoga kelak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan beliau.

    Balas
  3. Ulasan menarik dengan penjelasan yang lengkap dan sangat inspiratif.
    Kisah-kisah seperti ini yang bagus buat dibagikan, jadi bacaan yang bisa membangkitkan semangat orang lain yang mungkin sedang mati suri sejak pandemi, atau mungkin terpuruk karena jatuhnya perekonomian pribadi/keluarga. Bangun harapan, cari jalan, gunakan kesempatan, dan jangan pernah putus asa.

    Sukses selalu Indscript Creative!

    Balas
    • Mantap. Karena pada dasarnya, setelah jatuh kita bisa memilih untuk bangkit atau meratap. Kalau Teh Indari dan aku akan menirunya memilih untuk bangkit dan terus berusaha. Keren kan kak? Hehehe

      Balas
  4. Wah sebuah kisah inspiratif… menulis itu juga suatu hal yang nggak mudah, tapi kalau dilakukan secara tekun dan beradaptasi dengan dunia digital juga bisa menghasilkan cuan yang lumayan, ya..

    Balas
  5. Masya Allah perjalanan luar biasa. Saat visi bukan hanya pribadi, Yang ada semakin besar ya, Kak. Terbukti dia menggandeng dan mengajak banyak pihak untuk sukses bareng. Salut dan cerita ini menginspirasi

    Balas
  6. Aku sering melihat profil teh iin ini. Dan lagi emang beliau kalo ngisi selalu bersemangat cetar membahana ya.

    Membaca ulasan kak yuni ttg beliau dan membangun bisnis wah layak beliau sesukses ini skrg. Mentalnya kuat banget.
    Emang dah tertanam sebagai bpebisnis hebat. Dan menularkan ke perempuan yg lain.

    Balas
  7. saya baru tahu ada agency Indscript Creative mba, hmm emang khusus ibu-ibu ya ?
    bangga sih dengan ibu-ibu yang tetap produktif menulis ditengah urusan RT yang nggak pernah habis hehe

    Balas
  8. keren banget teh Indari ini kok bisa kepikiran gitu buat bikin agensi naskah dan sekarang indscript juga semakin banyak aja ya bidangnya yang pastinya membantu para ibu di Indonesia buat bisa berkarya dan berpenghasilan

    Balas
  9. Masyaallah, terharu banget sama Indscript Creative, hanya menargetkan ibu-ibu. Betul sekali sih ibu rumah tangga itu punya banyak permasalahan yang komplek, dan dengan berkarya dari rumah bisa membuat kita tetap terbang dan bisa terus berkarya. Keren!

    Balas
  10. Dulu, sebelum bergabung dengan komunitas blogger aku terlebih dulu bergabung dengan IIDN dan mengenal sosok teh Indari. Beliau sosok yang inspiratif, produktif banget menulis buku dan selalu punya ide buat ngembangin bisnis. Aku meniru semangat beliau yg selalu bersemangat membangun bisnis

    Balas
  11. Membaca kisah-kisah inspiratif dari ibu-ibu kreatif semacam ini terkadang membuat insecure yak, penulisnya juga keren.

    ada gak kalo di Indonesia komunitas blogger bapak-bapak gitu, wahahaha

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.